Wapres apresiasi kesamaan posisi China dukung gencatan senjata di Gaza
Kamis,pengeluaran sydney 2020 wanwantoto 10 Oktober 2024 11:38 WIB
Saya harap RRT terus mendukung terwujudnya gencatan senjata, akses bantuan kemanusiaan tanpa halangan, dan terciptanya solusi dua negara
Vientiane, Laos (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengapresiasi kesamaan posisi Indonesia dan China yang mendukung terwujudnya gencatan senjata di Palestina, terutama di Gaza, atas pendudukan ilegal Israel.
Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan hal tersebut di depan para anggota negara ASEAN dan Perdana Menteri China Li Qiang yang hadir dalam pertemuan tingkat tinggi ASEAN-China sebagai rangkaian KTT Ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, Kamis.
"Terkait Palestina, saya mengapresiasi kesamaan posisi RRT dan ASEAN atas resolusi Majelis Umum PBB yang menuntut pengakhiran pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina sesuai fatwa Mahkamah Internasional," kata Wapres Ma'ruf Amin.
Wapres juga mengapresiasi fasilitasi China untuk rekonsiliasi internal Palestina melalui Deklarasi Beijing.
"Saya harap RRT terus mendukung terwujudnya gencatan senjata, akses bantuan kemanusiaan tanpa halangan, dan terciptanya solusi dua negara," kata Wapres Ma'ruf.
Baca juga: KTT ASEAN berfokus pada pembahasan Myanmar, Gaza, Laut China Selatan
Dalam kesempatan sebelumnya, Pemerintah China mengusulkan inisiatif tiga langkah terkait konflik di Gaza yang memprioritaskan gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan sebagai tindakan mendesak.
Hak-hak yang sah dari rakyat Palestina perlu diwujudkan dan masalah keamanan Israel juga perlu diperhatikan, menurut Pemerintah China.
Adapun konflik di jalur Gaza menjadi salah satu topik dalam rangkaian KTT Ke-45 ASEAN di Laos, selain juga membahas krisis di Myanmar dan isu ketegangan di Laut China Selatan.
Sejumlah kepala negara dan pejabat ASEAN yang hadir pada pertemuan ASEAN-China tersebut antara lain Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone selaku tuan rumah, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Samdech Moha Borvor Thipadei Hun Manet, Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim, dan Sekretaris Permanen Myanmar Aung Kyaw Mo.
Selanjutnya, Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Timor-Leste Xanana Gusmao, dan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn.