ANTARA tekankan kolaborasi media dalam forum investasi GBA China
Jumat,jam bukaan sydney toto911 8 November 2024 17:50 WIB
Kami dari Kantor Berita ANTARA siap bermitra dengan semua pihak baik di GBA, China, dan Indonesia untuk mempublikasikan pemberitaan mengenai potensi dan kerja-kerja investasi yang melibatkan pihak-pihak tersebut,
Guangzhou, China (ANTARA) - Perum LKBN ANTARA, yang diwakili Redaktur Pelaksana Sigit Pinardi, menekankan pentingnya kolaborasi media saat menjadi salah satu pembicara dalam forum investasi Greater Bay Area (GBA), China, yang digelar di Guangzhou, Jumat.
"Ketika menyangkut soal investasi Indonesia dan China, khususnya di GBA, penting bagi media yang ada di masing-masing negara untuk berkolaborasi," ujar Sigit dalam sesi berbagi (sharing session) bertema "The Greater Bay Area in the Eyes of Media" pada Konferensi Promosi Investasi Global untuk Guangdong, Hong Kong dan Makau Greater Bay Area di Guangzhou, China.
Greater Bay Area (GBA) merupakan kawasan yang meliputi Guangdong, Hong Kong dan Makau yang dikembangkan pada tahun 2019 oleh Pemerintah China untuk menjadi pusat industri dan perekonomian negara tersebut.
Sigit menyampaikan bahwa ANTARA, satu-satunya media dari luar China yang dipercaya memberikan pandangannya dalam acara investasi tersebut, siap menjadi jembatan untuk mempublikasikan potensi investasi antara Indonesia dan GBA.
Hal itu, dia melanjutkan, sudah menjadi bagian dari tugas ANTARA sebagai kantor berita resmi Pemerintah Indonesia.
Menurut Sigit, perekonomian China khususnya di kawasan GBA yang terus berkembang membutuhkan banyak mitra investasi dari luar negeri.
Indonesia, dia melanjutkan, dapat menjadi salah satu negara yang terlibat aktif dalam kemitraan investasi tersebut dengan besarnya pasar yang dimiliki.
Sigit menyebut, upaya untuk mengokohkan kerja sama investasi perlu mendapatkan pemberitaan yang berimbang, mendalam dan mencerahkan dari media supaya semua informasi dapat dicerna dengan baik oleh masyarakat.
"Kami dari Kantor Berita ANTARA siap bermitra dengan semua pihak baik di GBA, China, dan Indonesia untuk mempublikasikan pemberitaan mengenai potensi dan kerja-kerja investasi yang melibatkan pihak-pihak tersebut," tutur dia.
Sejak tahun 2019, perekonomian di GBA melesat cepat dengan nilai outputekonomi sekitar 14 triliun yuan (sekitar 1,96 triliun dolar AS) pada tahun 2023, melonjak dari 3,8 triliun yuan (533,5 miliar dolar AS) pada tahun 2018.
Berdasarkan data BKPM Indonesia, nilai investasi China di Indonesia pada periode 2019 sampai semester pertama 2024 mencapai 32,2 miliar dolar AS (sekitar Rp502 triliun) dengan sekitar 21.022 ribu proyek.
Pada 2023, nilai investasi China adalah sebesar 7,4 miliar dolar AS (ketika itu setara Rp111,96 triliun) atau berada di posisi kedua terbesar setelah Singapura yaitu sebesar 15,4 miliar dolar AS (Rp233 triliun).