Bima Arya dapat tugas dari Prabowo soal politik dan pemerintahan
Selasa,singapore hari ini 15 Oktober 2024 15:46 WIB
Jadi saya kira ini satu hal yang sangat penting. Karena selama ini kita banyak mendengar keluhan di lapangan
Kota Bogor (ANTARA) - Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto usai menyambangi Rumah Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, Selasa, menyampaikan ia mendapat arahan dan tugas untuk fokus pada isu politik dan pemerintahan.
"Pak Prabowo secara khusus menyampaikan terima kasih karena sudah bersedia untuk bergabung di kabinet pemerintahan baru beliau ke depan. Dan secara khusus, saya mendapatkan arahan dan tugas yang intinya fokus pada isu-isu politik dan pemerintahan," kata Bima Arya.
Meski belum menyebut secara rinci posisi apa yang akan diemban, menurut Bima Arya, tugas ini sesuai dengan kapasitas dan pengalamannya. Tidak hanya sebagai wali kota selama 10 tahun, tapi juga sebagai akademisi dan pengamat politik.
Bima Arya menyebutkan, Presiden Terpilih Prabowo Subianto memintanya secara khusus untuk melakukan kajian terhadap sistem pemilu, yang dianggap oleh Prabowo tidak efisien, banyak pemborosan.
"Jadi saya kira ini satu hal yang sangat penting. Karena selama ini kita banyak mendengar keluhan di lapangan," ucapnya.
Baca juga: Rombongan calon wamen tiba di rumah Prabowo
Di samping itu, Bima Arya mengaku siap untuk menjalankan amanah dari presiden terpilih. Ia pun meminta doa dari seluruh warga Kota Bogor atas amanah barunya ini.
"Dan insya-Allah pasti saya tidak akan meninggalkan Kota Bogor. Dengan di posisi saya yang baru ini juga saya terus akan tetap mencintai dan melakukan yang terbaik. Berkontribusi bagi Kota Bogor tercinta," ujarnya.
Diketahui, rombongan calon wakil menteri dan kepala badan tiba di Rumah Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan, Selasa pada pukul 14.02 WIB
Sejumlah tokoh tersebut, di antaranya Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury, Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya, politisi Partai Golkar Christina Aryani, hingga politisi PSI Isyana Bagoes Oka. (KR-SBN).