Satoru nilai cuaca panas di Jakarta masih normal untuk level timnas
Rabu,k sidney toto911 26 Juni 2024 18:25 WIB
Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas putri Indonesia Satoru Mochizuki mengatakan cuaca panas di Jakarta saat memimpin latihan Garuda Pertiwi di Lapangan Rugby Gelora Bung Karno, Rabu masih sangat normal untuk level timnas senior.
Pada latihan yang digelar pukul 14.00 WIB itu, cuaca panas Jakarta membuat para pemain yang mengikuti latihan dengan beberapa internal game itu kesulitan mengembangkan permainan.
Sebanyak dua pemain keturunan Indonesia yang juga turut mengikuti latihan, Noa Leatomu dan Estella Loupatty, terlihat kesulitan beradaptasi dengan teriknya matahari di Jakarta. Bahkan, Estella tidak kuat mengikuti latihan sampai selesai dan memutuskan duduk di pinggir lapangan sampai berakhirnya latihan sekitar pukul 16.00 WIB.
"Yang saya lihat para pemain beberapa kepanasan gitu dan kita lihat tadi ekspresinya masih datar mungkin karena capek panas. Makanya kita potong game-nya 10 menit, 10 menit," kata Satoru ketika ditemui ANTARA setelah latihan selesai.
"Harusnya level timnas apalagi senior, dengan panas seperti ini ya harusnya tidak ada masalah," lanjutnya.
Baca juga: Satoru panggil 27 pemain timnas putri untuk hadapi Hong Kong
"Tapi saya tidak ingin memaksakan pemain karena biar tidak cedera. Beberapa juga bergabung di klub, nanti kalau dipulangkan takutnya cedera, saya tidak ingin seperti itu," tambahnya.
Pelatih asal Jepang itu lalu mengatakan bahwa sebenarnya latihan digelar mulai pukul 16.00 WIB. Namun, karena terjadi kendala teknis, akhirnya ia dan tim memutuskan untuk latihan dua jam lebih awal.
"Saya inginnya jam empat sore, tapi karena alasan teknis makanya jam dua siang. Untuk game-nya juga 10 menit break, 10 menit break gitu," jelasnya.
Adapun, latihan ini digelar Satoru untuk persiapan laga uji coba di Hong Kong melawan timnas mereka pada 11 dan 14 Juli.
Baca juga: Noa dan Estella beradaptasi dengan cuaca panas di latihan perdana Baca juga: Estella Loupatty dan Noa Leatomu ungkap alasan memilih Indonesia