Prabowo tak terima RI tak bisa produksi mobil-motor-komputer sendiri
Sabtu,laew draw hk martabetoto 9 November 2024 09:19 WIB
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan tekad kuatnya bahwa Indonesia kelak harus mampu memproduksi sendiri barang-barang berteknologi tinggi seperti mobil, motor hingga komputer.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam pengarahan tertutup di acara Rakornas Pemerintah Pusat dan Daerah Tahun 2024, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11), sebagaimana siaran pers yang diterima dari Tim Media Prabowo di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: PT Pindad siap produksi Maung untuk kendaraan operasional menteri
Prabowo menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia yang dititipkan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kekayaan alam yang tidak dimiliki bangsa lain.
Untuk itu, Kepala Negara merasa tidak puas bangsa Indonesia tidak bisa memproduksi mobil atau motor hingga komputer sendiri.
“Terus terang saja, saya dalam hati, saya tidak mau terima bahwa bangsa keempat (penduduk terbanyak) di dunia, bangsa yang diberi kekayaan begitu besar oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dikasih semua elemen untuk menjadi negara maju tidak bisa bikin mobil, tidak bisa bikin motor, tidak bisa bikin komputer, saya tidak terima,” kata Prabowo.
Dengan amanah yang telah diberikan rakyat kepada Prabowo untuk bisa menjadi presiden, Prabowo mengatakan dirinya bersyukur dan berterima kasih kepada rakyat dan semakin ingin mewujudkan Indonesia menjadi negara maju.
“Saya bersyukur, saya berterima kasih, saya diberi kesempatan untuk memimpin pemerintah Indonesia lima tahun yang akan datang. Saya bersyukur karena sekarang saya diberi kesempatan untuk mengarahkan, untuk mewujudkan hal-hal yang saya anggap kritikal bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia,” tutur Prabowo.
Baca juga: Prabowo minta akui kekurangan Indonesia agar bisa diperbaiki Baca juga: Prabowo: Kunci keberhasilan kebangkitan suatu bangsa adalah kerja sama Baca juga: Prabowo minta kementerian kurangi perjalanan ke luar negeri